Kuliah Pakar Program Studi Kebidanan UIN Alauddin Makassar “Memperkuat Peran Spiritual Care dalam Asuhan Kebidanan Holistik”

  • 13 Oktober 2024
  • 01:17 WITA
  • Administrator
  • Berita

Dalam upaya memperkuat praktik kebidanan yang holistik dan mendalam, Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar baru-baru ini menyelenggarakan kuliah pakar yang berfokus pada integrasi spiritual care dalam praktik kebidanan. Kegiatan ini mengusung tema “Integrating Spiritual Care into Midwifery Practice: Holistic Approaches to Maternal Well-being”, dan berlangsung pada Sabtu, 12 Oktober 2024, melalui platform Zoom.

Kuliah pakar dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Dr. Patima, S.Kep., Ns., M.Kep. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam praktik kebidanan. "Sebagai bidan, kita tidak hanya bertanggung jawab dalam memastikan kesehatan fisik ibu dan bayi, tetapi juga harus peka terhadap kebutuhan spiritual mereka, terutama dalam masa-masa penting seperti kehamilan, persalinan, hingga postpartum," ujar Dr. Patima.

Dr. Khadizah Haji Abdul Mumin, seorang Senior Assistant Professor di bidang Kebidanan dan Keperawatan dari PAPRSB Institute of Health Sciences, Universiti Brunei Darussalam menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Dr. Khadizah membawakan dua topik, yaitu “Childbirth and Maternal Well-being” dan A Holistic Approach to Midwifery Care”. Dalam presentasinya, ia menyampaikan bahwa proses persalinan bukan hanya tentang kondisi medis ibu, tetapi juga mencakup kesejahteraan emosional dan spiritual, yang seringkali diabaikan dalam praktik kebidanan konvensional.

Dr. Khadizah menjelaskan bahwa spiritual care berperan penting dalam mendukung ibu melalui berbagai tantangan emosional selama kehamilan dan persalinan. “Bidan tidak hanya sebagai pelaksana teknis, tetapi juga sebagai pendamping yang memahami kekhawatiran dan ketakutan yang dialami ibu, serta mendukung mereka dalam aspek spiritual,” tegasnya. Beliau menekankan bahwa setiap bidan harus memiliki keterampilan untuk mengenali kebutuhan spiritual pasien dan meresponsnya dengan empati serta intervensi yang tepat.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta yang terdiri dari mahasiswi Program D3dan S1 Kebidanan terlibat aktif dan menunjukkan antusiasme yang tinggi. Dengan metode yang variatif, seperti ceramah, tanya jawab, dan presentasi, kuliah ini menjadi wadah bagi para peserta untuk bertanya langsung kepada narasumber tentang penerapan spiritual care dalam berbagai situasi klinis.

Firdayanti, S.SiT., M.Keb., selaku pembawa acara, memastikan kegiatan berlangsung dengan lancar. Sementara itu, diskusi yang dipandu oleh moderator Ferawati Taherong, S.ST., M.Keb. berhasil membuat diskusi menjadi lebih interaktif. Para mahasiswa tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga berbagi pengalaman mereka dalam praktik lapangan.

Bagi mahasiswa, kuliah pakar ini tidak hanya sebagai tambahan pengetahuan teoritis, tetapi juga sebagai modal penting dalam karir mereka sebagai bidan di masa depan. Salah seorang peserta mengungkapkan bahwa dirinya sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. “Saya jadi lebih paham bagaimana seharusnya menghadapi pasien yang memiliki kebutuhan spiritual, terutama ketika mereka sedang menghadapi masa-masa sulit dalam persalinan. Ini membuka wawasan baru bagi saya,” ujarnya dengan semangat.

Kuliah pakar ini bertujuan untuk memberikan bekal yang cukup bagi para calon bidan dalam menghadapi berbagai tantangan praktik kebidanan, terutama terkait kebutuhan spiritual pasien. Sebagai bagian dari pendidikan kebidanan yang lebih luas, aspek spiritual care diharapkan dapat menjadi salah satu kompetensi yang dikuasai oleh mahasiswa kebidanan, seiring dengan keterampilan medis dan komunikasi yang sudah menjadi standar.

Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 15.00 WITA ini berhasil memberikan dampak positif bagi seluruh peserta. Mereka mendapat pemahaman baru tentang bagaimana menjadi seorang bidan yang mampu memberikan pelayanan yang lebih holistik, menggabungkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual ibu dalam satu kesatuan asuhan.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan lulusan Program Studi Kebidanan UIN Alauddin Makassar dapat menjadi bidan/sarjana kebidanan yang tidak hanya kompeten dalam hal teknis, tetapi juga mampu menjadi pendamping yang penuh empati, yang peka terhadap kebutuhan spiritual para ibu di seluruh tahapan asuhan kebidanan.